Rabu, 06 Juni 2012

Manusia dan Harapan


BERBAGAI MACAM KEPERCAYAAN

Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas beberapa hal, diantaranya :


1. Kepercayaan pada diri sendiri

Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Kepercayaan kepada orang lain

Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.


3. Kepercayaan kepada pemerintah

Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof. Ir. Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati. Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Satu-satunya realitas adalah negara. Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara : manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator).


4. Kepercayaan kepada Tuhan

Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan.

Usaha itu antara lain :

a) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e) menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

============// Studi Kasus //============

Kepercayaan terbagi menjadi 4 macam, setiap orang umumnya memiliki 4 kepercayaan tersebut dalam diri mereka, namun ke 4 kepercayaan tersebut tidak mutlak dimiliki oleh setiap orang.

Sebagai contoh dalam kepercayaan terhadap Tuhan di Indonesia sendiri belum sepehnuhnya dimiliki oleh setiap warga negaranya. Dikhususkan bagi kaum muslim di, kepercayaan terhadap Allah SWT adalah sebuah harga mati dalam meyakini agama Islam. Tidak ada suatu apapun yang memiliki kedudukan yang sama seperti Allah SWT. Dengan kata lain, Hanya kepada Allah lah setiap umat Islam menyembah. Tiada suatu halpun yang layak disembah kecuali Allah SWT. Ini berarti hanya kepada Allah juga kita memohon ataupun mengharapkan segala sesuatunya. Hanya kepada Allah buka kepada sesuatu hal yang lain selain Allah SWT.

Namun nyatanya di Indonesia ini, ada beberapa golongan dari sebagian warga negara Indonesia yang memohon atau mengharapkan sesuatu bukan dari Allah semata, namun bisa dari sebuah batu, pohon besar, prasasti atau peninggalan kuno dan sebagainya yang mereka anggap mempunya kekuatan untuk dapat mengabulkan permohonan mereka.

Di Indonesia masih banyak kelompok-kelompok yang seperti itu. Mereka mempercayai kekuatan selain kekuatan Allah Yang Maha Kuasa untuk mengabulkan segala harapan mereka. Hal ini bukan merupakan hal baru di Indonesia, namun kebudayaan seperti ini sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Kebudayaan yang sudah mendarah daging ini tetap dilestarikan oleh sebagian kelompok tertentu di Indonesia.

Tentu dalam Ajaran Islam, hal tersebut merupakan hal yang sangat tidak dibenarkan karena mereka telah menganggap sebuah ciptaan Allah mempunyai kekuatan seperti yang Allah miliki, hal ini biasa disebut dengan mempersekutukan Allah atau musyrik.

Biasanya orang-orang yang seperti ini akan me-nomor dua kan Allah. Jika hal tersebut sudah terjadi, maka keimanan mereka akan hilang dan mereka telah dianggap keluar dari agama Islam. Yang mereka percayai kini bukan lagi Tuhan mereka yaitu Allah SWT , melainkan sebuah ciptaan Allah tersebut.

============// Kesimpulan //============

Tentunya setiap manusia mempunyai berbagai macam pengharapan. Salah satu faktor penyebab timbulnya harapan tersebut karena adanya kepercayaan. Kita percaya dan kemudian berharap dari sesuatu yang kita percayai tersebut.

Kepercayaan itu sendiri terdiri dari 4 macam kepercayaan, yaitu kepercayaan kepada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain, kepercayaan kepada pemerintah dan kepercayaan kepada Tuhan.

Dalam ke empat jenis kepercayaan tersebut, yang paling utama tentunya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta ini. Kita sebagai manusia yang beragama, tentunya kita mempercayai kebesaran Allah SWT sebagai pencipta alam ini. Mengapa kita harus percaya Allah ?? Karena Allah lah yang menciptakan manusia. Manusia tidak akan pernah ada dengan sendirinya tanpa Allah sebagai Sang Pencipta manusia serta seluruh alam semesta ini.

Hanya kepada Allah lah kita berlindung. Untuk mendapat perlindungan dari-Nya, tentulah kita harus mempercayai akan kebesaran-Nya sehingga kita akan semakin dekat dengan-Nya dan mendapat perlindungan dari-nya.

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa kepercayaan kepada Allah SWT seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan diatas. Dengan semakin tingginya tingkat kepercayaan kita terhadap keagungan Allah SWT, akan menjadikan kita sebagai seorang pribadi yang mempunyai kecakapan dalam bersikap maupun sifat.