Jumat, 21 Oktober 2011

Manusia dan Potensinya II


PENDAHULUAN

      Manusia pada hakikatnya memiliki potensi hidup mereka masing-masing. Hanya manusia itu sendirilah yang menentukan apakah potensi hidupnya dapat dikembangkan ke arah yang lebih baik atau malah sebaliknya. Berbagai potensi manusia tersebut dapat digali dengan latihan dan berbagai macam usaha secara tekun. Terlebih lagi seiring dengan kemajuan peradaban, zaman dan tekhnologi mempengaruhi potensi manusia itu sendiri.

      Ada beberapa faktor penyebab berkembang atau tidaknya potensi hidup manusia. Antara lain dengan niat dari manusia itu sendiri. Apabila diikuti dengan tekad yang kuat maka tidak ada kata tak mungkin berbagai macam kemampuan dapat mereka kuasai. Akan tetapi jika potensi itu terus dipendam maka manusia tersebut hanyalah menjadi manusia yang tak berguna.

     Untuk mencegahnya kita sebagai manusia perlu mengetahui potensi hidup kita sebagai manusia dan terus menggali potensi yang kita miliki. Semakin banyak potensi yang kita miliki nakin besar pula peluang hidup kita untuk menuju kearah yang cerah dan terhindar dari keterpurukan.

ISI

     Bagaimana cara kita dapat mengoptimalkan potensi yang kita miliki adalah sama dengan bagaimana kita dapat mengenali, mengendalikan, dan mendayagunakan pemikiran kita. Seara tidak langsung kita tidak pernah menyadari bahwa kesuksesan hidup kita sangat tergantung bagaimana cara pola pikir kita untuk menganalisis suatu masalah dan tindakan apa yang kita perbuat untuk menghadapinya. Untuk mengatasi suatu masalah tidak lepas dari kemampuan masing-masing dari setiap manusia. Kemampuan setiap manusia pun tidak sama tergantung dari potensi apa saja dari setiap manusia yang mereka miliki.

     Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), rohani (spiritual), dan akal (mind). Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.

    Ketiga potensi tersebut saling menunjang dan melengkapi, tetapi dari ketiga komponen itu, potensi spiritual dan akal memegang peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab dari kedua potensi itu lah manusia akan tahu kemana akan melangkah, apa yang diinginkan, dan apa yang harus dilakukan. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna, walau peranannya juga tidak bisa disepelekan.

     Dalam menggali potensi fisik dibutuhkan pula kebutuhan jasmani. Contoh kebutuhan jasmani adalah makan, minum, tidur, bernafas dan kebutuhan kebutuhan fisik lainnya yang menjadi syarat kehidupan kita. Dorongan pemenuhan kebutuhan jasmani muncul dari dalam tubuh, misal munculnya rasa haus, mengantuk, dsb. Jika kebutuhan jasmani tidak terpenuhi, maka menyebabkan kematian bagi manusia itu sendiri.

Secara garis besar potensi manusia terbagi menjadi empat yaitu :

1. Potensi Naluri
      Potensi naluri merupakan sebuah dorongan yang sifatnya primer. Berfungsi untuk memelihara keutuhan dan kelanjutan hidup manusia. Diantara dorongan tersebut dapat berupa insting memelihara diri seperi makan minum dll supaya manusia tersebut tetap  hidup. Dorongan yang lain yaitu mempertahakan diri dari nafsu amarah dan dari gangguan yang mengancam dirinya.

2. Potensi Indera
     Potensi indera erat kaitannya dengan mengenal sesuatu dari luar dirinya baik berupa suara, cahaya, warna, rasa, bau, dll. Indera berfungsi menghubungkan manusia dengan dunia diluar dirinya seperti indera pelihat, perasa, penciuman, peraba, dan pendengar.

3. Potensi Akal
     Potensi ini menyebabkan manusia dapat meningkatkan dirinya melebihi makhluk-makhluk lainnya yang memberi kemampuan kepada manusia untuk memahami simbol, menganalisa, membandingkan, dan membedakan mana yang benar atau salah. Kemampuan ini mendorong manusia berkereasi dan berinovasi dalam menciptakan kebudayaan dan peradaban. Manusia denan kemampuan akalnya mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mengubah lingkungan dan pola hidup yang lebih kondusif.

4. Potensi Keagamaan
     Merupakan dorongan mengabdi kepada sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuasaan yang lebih tinggi untuk mengabdi dengan dasar perasaan kagum, perasaan ingin dilindungi, tidak berdaya, takut, perasaan bersalah dll.








KESIMPULAN

     Manusia yang tidak memiliki potensi diri dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti malas dan terbiasa dengan pola hidup yang berleha-leha dan hanya terlena dengan kehidupan duniawi saja. Dalam menggali potensi hidup manusia juga diperlukan faktor iman yang kuat sebagai pondasi dasar agar manusia itu dapat mengendalikan potensi yang mereka miliki dalam jalan yang benar,

     Potensi manusia meliputi potensi jasmani, rohani, dan akal. Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Namun secara garis besar potensi dibagi menjadi empat yaitu potensi naluri, indera, akal , dan keagamaan. Apabila kesemua potensi tersebut dapat kita kuasai dengan baik maka niscaya hidup kita akan tentram di dunia dan akhirat.


Manusia dan Potensinya

       Seperti yang kita ketahui Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan Allah SWT lainnya karena di dalam diri manusia itu sendiri tertanam berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain.
Terkadang kita harus merenungkan dan bertanya pada diri kita sendiri.
Mengapa Allah menciptakan kita?
Dan apa tujuan kita hidup di Dunia ini ?
Allah SWT dalam firmannya :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (Q.S Al-Baqarah : 30)”
Dari firman diatas kita dapat menangkap, bahwasanya Allah menciptakan manusia di dunia ini, tidaklah lain dan bukan hanya untuk menjadi seorang khalifah yang senantiasa dengan penuh tanggung jawab untuk mentaati dan mengabdi kepada Allah SWT.
Dalam firman lainnya ALlah SWT, menjelaskan :
” Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Adz-Dzaariyat 56)
Dari firman diatas dijelaskan bahwasanya Allah menciptakan manusia dan Jin melainkan agar manusia dan jin dapat mengabdi kepada Allah. Dengan segala godaan cobaan serta ujian yang ada dimuka bumi ini Allah ciptakan agar sejauh mana pengabdian kita untuk Allah SWT. Sehebat apa iman kita dapat berpegang teguh pada keyakinan Agama kita.
Allah SWT dalam memberikan coban serta ujian hidup kepada kita, Allah SWT memberikan kita kitab pedoman hidup (Al-Qur’an) dari kitab tersebut, Allah menjelaskan dari semua persoalan yang ada di dunia ini hingga persoalan yang ada diakhirat kelak. Dan Allah memberikan kita berbagai macam potensi unuk memepalajari Al-Qur’an serta dapat menerapkannya dalam kenyataan kehidupan sehari-hari agar kita dapat memperoleh ridha-Nya serta mencapai Syurga-Nya. Amien Ya Rabbal’alamin.
Dalam potensi yang dikaruniakan oleh ALlah SWT. Allah SWT memberikan kita potensi akal, potensi jasmani, serta potensi rohani.
1.  Potensi Akal
Manusia dikaruniai potensi akal dan pikirannya, agar manusia dapat membedakan mana yang menjadi suatu kewajibannya mana yang menjadi haknya, dan dapat mebedakan mana yang benar dan salah. Manusia diberikan potensi akal dan pikiran tidak lain dan bukan hanya untuk sebagai bantuan dalam mencapai tujuan didunia ini yakni sebagai seorang khalifah yang mengabdi kepada Allah SWT.  Mengapa Allah menginginkan manusia agar menjadi seorang khalifah yang utuh. Sebab dalam mencapai tujuan kita untuk mengabdi kepada Allah SWT serta mencapai ridhaNya didalam kitab pedoman hidup kita (al-Qur’an) Allah memerintahkan kita untuk mempelajari ilmu yang telah ada dan mengembangkannya serta mengajarkan apa yang telah kita dapatkan kepada orang lain, agar ilmu yang telah kita dapatkan tidak sia-sia sehingga orang lain mendapatkan ilmu yang  telah kita dapatkan serta terus mengembangkannya hingga tidak terjadinya kesesatan diantara golongan manusia dan kita akan mendapatkan ridhanya karena telah menjadi khalifah yang dapat memimpin generasi berikutnya kedalam golongan orang-orang yang berilmu dan beriman. Insya Allah
2.  Potensi Jasmani
Selain dikarunia potensi akal yang begitu berharga. Manusia dikarunia juga potensi Jasmani, keadaan fisik tubuh yang baik juga akan berpengaruh dalam menjalani segala cobaan dan ujian yang diberikan oleh Allah SWt dalam mencapai tujuan hidup ini. Oleh karena itu hendaknya kita mepergunakan jasmani kita dengan baik dan benar karena nantinya segala potensi yang telah diberikan oleh Allah SWT akan dipertanyakan di hari akhir nanti sebgai pertanggung jawabannya. Selain itu Allah SWT juga menciptakan manusia yang kondisi jasmaninya tidak sempurna, bukan Allah SWT tidak sayang. Disini lah Allah memberikan kita ujian dan cobaan yang begitu nyata. Apakah manusia jika diberikan kekurangan jasmani akan berpaling dariNya atau tetap dalam tujuan hidupNya. Allah SWT dalam memberi cobaan dan ujian seperti kekurangan jasmani pada manusia kit aharus meyakini bahwa setiap cobaan dan ujian yang diberikan oleh Allah tidak akan melebihi batas kemampuan manusia itu sendiri tapi kita juga tidak boleh menganggap mudah ujian dan cobaan yang diberikan. kita harus tetap istiqomah dijalan-Nya, dan meyakini setiap yan diberikannya hanyalah untuk membuat kita menjadi lebih baik lagi sebagai manusia.
3.  Potensi Rohani
Allah memberikan kita potensi rohani sejak kita lahir yang berupa ruh, yakni yang kita sebut jgua sebagai hati nurani yang dapat kita rasakan dalam tubuh kita masing-masing. Allah memberikan potensi rohani kita sejak lahir dalam keadaan hati yang bersih. Oleh karena itu selayaknya kita sebagai manusia harus tetap menjaga kebersihan hati kita. Serta Allah SWT mengkaruniakan kita ruh dengan hati yang bersih agar kita dapat berfikir jernih dalam mnenetukan segala suatu hal di dunia ini, dan dapat berfikir baik benar serta memiliki rasa kemanusiaan atau belas kasih terhadap sesama HablumMinanas) serta rasa keyakinan yang tinggi terhadap Tuhan kita Allah SWt (HablumMinallah).
Dari beberapa potensi yang kita miliki hendaknya kita harus tabah dalam setiap cobaan dan ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Serta menjadikan kita tetap istiqomah dijalan Allah SWT untuk mencapai tujuan hidup ini. Agar kita tidak terbelenggu akan nikmatnya dunia yang hanya sesaat dan mencapai ridha-Nya dan termasuk ke dalam Golongan orang-orang penghuni Surga-Nya. Amien..