Rabu, 07 Maret 2012

Manusia dan Cinta Kasih II

Pengertian Cinta Kasih

Sebelum lebih dalam mengulas lebih lengkap mengenai cinta kasih, pertama-tama kita harus mengetahui apa definisi dari ‘cinta’ itu sendiri.

Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian cinta adalah perasaan sangat suka atau sayang kepada seseorang, perasaan sangat tertarik, terpikat (antara laki-laki dan perempuan), berharap sekali, rindu.

Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta, Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Tiga Unsur Tentang Cinta

Seperti yang dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, cinta terdiri dari tiga macam unsur. Unsur-unsur tersebut yakni:

Keterikatan (komitmen): maksud dari keterikatan disini adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dengan dia, memprioritaskan dia, tidak mau dengan atau bersama-sama dengan orang lain kecuali dengan dia.
Keintiman: maksudnya disini keintiman adalah tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dan dia tidak memiliki jarak lagi. Dimala penggilan-panggilan formal sudah ditiadakan dan diganti dengan panggilan-panggilan akrab atau sayang.
Kemesraan: kemesraan yakni adanya suatu perasaan ingin membelai atau dibelai, timbulnya rasa kangen apabila lama tidak bertemu, adanya ucapan yang mengunggkapkan rasa sayang.
Tiga Tingkatan Cinta
Menurut sumber yang saya dapatkan, permasalahan mengenai cinta sangatlah erat kaitannya dengan hati. Cinta dalam hati dapat dikatakan mempunyai tiga tingkatan berdasarkan lapisan hati.

Ketiga tingkatan tersebut yakni:

Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar): cinta pada tingkatan ini memiliki ciri-ciri yakni perasaan mudah gelisah, kecenderungan yang timbul adalah untuk memiliki bukan member, sifatnya jasad atau fisik, dan kental akan sifat duniawinya. Mengingginkan banyak hal tetapi tidak ingat akan mensyukuri atas apa yang sudah dimiliki.
Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah): pada tingkatan ini cinta ditandai dengan ciri-ciri perasaan kadang gelisah tapi kadang tenang bahagia, kadang menikmati tapi kadang menyesali, terkadang ingat kepada Allah tetapi terkadang ingat pada kekasih hati ciptaan Allah.
Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam): Inilah cinta yang sejati, sangat dalam dan penuh sensasi yang melupakan (dunia). Ia begitu dalam sehingga tidak mudah lepas. Hatinya bergantung penuh kepada Allah SWT. Ia tidak lagi memikirkan penilaian orang terhadapnya. Itu sebabnya ia pun sering beristghfar karena khawatir tidak mampu mencintai Makhluk Allah, sehingga ada yang terzalimi karena begitu kuat cintanya kepada Allah SWT. Hatinya tenang karena dekat kepada Allah, dan hatinya pun gelisah karena ingat dosa-dosanya yang tak mampu dilihatnya.
Berbagai Bentuk Cinta
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai bentuk cinta, yaitu bias saja seseorang mencintai dirinya sendiri dan juga bisa saja seseorang mencintai orang lain. Dalam Al-Qur’an bentuk-bentuk cinta yakni:

Cinta diri: cinta diri merupakan suatu bentuk cinta yang muncul karena adanya suatu bentuk dorongan dalam diri manusia untuk merealisasikan dirinya yakni dengan mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan atau manfaat baginya dan akan menjauhi atau membenci segala sesuatu yang akan mendatangkan keburukan bagi dirinya misalnya rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya.
Cinta kepada sesama manusia: adalah suatu bentuk cinta yang timbul untuk memunculkan suatu keserasian dan keharmonisan dalam kehidupan dengan manusia lainnya, dimana ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Cinta ini dapat dituangkan dalam bentuk saling membantu antar manusia dan kerja sama.
Cinta seksual: cinta ini sangatlah erat kaitannyadengan dorongan seksual. Cinta ini bertanggung jawab untuk melestarikan kasih sayang antar manusia, keserasian, dan kerja sama antara suami-istri. Ia merupakan factor primer bagi kelangsungan hidup suatu keluarga.
Cinta kebapakan: cinta ini merupakan suatu bentuk dorongan psikis dan buan fisiologis. Dorongan ini Nampak pada cinta seorang bapak kepada anak-anaknya, karena mereka merupakan sumber kesenangan dan kegembiraaan bagianya, sumber kebanggaan dan kekuatan, dan merupakan factor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetep terkenangnya dia setelah meninggal dunia.
Cinta kepada Allah: cinta ini merupaka npuncak dari cinta manusia, yang paling jernih dan spiritual yakni cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya ketika ia berdoa dan beribadah, namun ia juga akan muncul dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Karena semua itu ditujukan kepada Allah dan mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya.
Cinta kepada rasul: cinta kepada rasul yang merupakan utusan Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam adalah cinta yang menempati posisi ke dua setelah cinta kepada Allah. Hal ini dikarenakan rasul merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah lakunya, moral dan berbagia sifat luhurnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar